Last Day of High School

Ditemani SORE Live dari websitenya Sounds From The Corner, nostalgia memang sudah tidak dapat dielak. Cie.. 

Hari terakhir belajar sebagai anak SMA, sentimentil betul rasanya (apalagi ditemenin lagunya SORE). Rasanya nggak bakal bisa tidur kalau nggak ngeabadiin rasanya ngejalanin hari terakhir bareng temen-temen XVII. 

Jujur kita memang khilaf dan salah dengan masalah izin tidak izin pakai seragam putih abu-abu ini. Kita emang kurang ngegubris yang namanya etika, yah walaupun ada alasan sebenernya udah minta izin dan ngasitau guru, tetep aja kita kurang kenal sistem birokrasinya, ternyata inilah itulah dan akhirnya kita pun emang salah. Yasudah, dilupakan saja. 

Empat belas tahun di Al-Izhar, bosen emang bosen BANGET, tapi udah kenal lama jadi sayangnya bener SAYANG. Khusus hari ini, karena mumpung hari terakhir, banyak yang foto-foto, banyak juga yang maaf-maafan dan saling doain kesuksesan semua orang. Banyak orang yang nggak sempat gue mintain maafnya, doain kesuksesannya, dan foto pun enggak (kurang suka foto soalnya), tapi at the end of the day gue selalu berharap XVII semua akan menjadi orang-orang sukses dan membanggakan. Gue berharap suatu hari nanti bakal bisa ngeliat seseorang di TV dan bilang "Eh, itu kan si...... seangkatan dulu sama gue..." atau nggak baca artikel di majalah tentang salah satu dari kalian yang bisa jadi penyanyi taraf internasional. Apa pun itu, sukses itu sebenernya relatif untuk pribadi masing-masing, jadi mungkin lebih tepatnya gue berdoa setulus mungkin seluruh bagian dari XVII bisa menjalani hidup yang panjang, bahagia, sehat, dan sejahtera. 

Seangkatan emang isinya bervariasi, karena itu dibilang bener-bener kompak satu angkatan sih nggak bisa, tapi kita saling akur satu sama lain. Walaupun kita nggak bener-bener deket dan menyatu, at the end of the day emang SAYANG banget sama yang namanya XVII. Entah kapan kalau kita bisa ketemu lagi atau berpapasan di mall dan sebagainya, at least kita bisa senyum dan saling tanya kabar. 

Jujur, hari ini banjir air mata banget. Terombang-ambing antara nggak mau pisah sama temen-temen atau kangen karena mama papa nggak di sini. Nangis saat doa mungkin karena mama papa nggak di sini, dan karena mungkin gue udah banyak khilaf sama Allah SWT, dan masih kurang bisa ngebanggain mama dan papa. Tapi setelah doa bersama, gue sadar ketika gue nangis, semua temen-temen gue selalu ada di sekitar gue. Nggak ada saat di mana gue nggak di peluk, atau ditepuk dan dielus-elus. 'Stay strong', 'Semangat rif, 'Lo nggak sendiri kok rif', semua himne ini pasti akan gue inget lagi. At least, walaupun mama dan papa nggak di sini, banyak orang yang hadir di sekitar gue buat nemenin dan bantuin gue. 

Tambah lagi para guru yang telah mendidik kita dengan sabar sesabar-sabarnya seorang manusia yang semuanya meluk gue dan mendoakan gue. Pelukan dan cium pipi mereka bisa seolah menggantikan satu pelukan mama ke gue. Kita nggak akan bisa membalas jasa mereka sepenuhnya, yang bisa dilakukan Rifa seorang ini cuman doain mereka semoga mereka dibalas kebaikannya 1000 kali oleh Allah SWT. 

Kalau dipikir-pikir lagi, mungkin air mata tadi bisa dianalogikan dengan kelahiran seorang bayi. Akhir SMA ini menandakan bahwa kita akan dilepas sepenuhnya dari pegangan dan gandengan Al-Izhar. Dilepas dan melepas ini mungkin yang sebenarnya kita tangiskan, kayak bayi yang baru keluar dari rahimnya. Siap atau nggak, kita harus menghadapi dunia ini sendiri, nggak akan ada lagi temen-temen kita atau guru-guru kita yang bisa membimbing. Tiga tahun ini kita dibekali, dan sekarang kita harus berkembang dan tumbuh dengan bekal itu. 

TERIMA KASIH BANYAK AL-IZHAR. Terima kasih temen-temen yang ada buat gue, yang terus mendoakan gue, gue sayang sama kalian semua tak terkecuali. Terima kasih semua dewan guru yang telah mendidik kami semua dan membekali kami semua, lihatlah bahwa kami akan membanggakan kalian semua. Terima kasih semua karyawan Al-Izhar tak terkecuali, semua staff satpam, OB, Teteh, Pak Yamin, Pak Yasin, Pak Jajuli (alm.), dll yang tidak dapat disebutkan satu persatu. This may seem a bit too much, but let me just let it all out, and it'll be over in a jiff.

TERIMA KASIH DAN TERIMA KASIH. Dari ingusan sampe puberty, gue alami di Al-Izhar bersama teman-teman sekalian. Dari musuh-musuhan pas SD, backstabbing di SMP, dan punya temen banyak dan cantik-cantik di SMA, gue alami semua di Al-Izhar. Sekarang kita harus move on dan pergi ke arah masing-masing, jadi.. farewell and SAMPAI JUMPA. 

Until next time XVII..



Love, 
Rifa

Comments

Popular Posts